إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ
نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ
أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ( اما بعد )
Marilah
kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allâh Subhanahu
wa Ta’ala dan hendaklah kita senantiasa ingat, bahwa
sebagai seorang muslim kita diwajibkan selama masih hidup untuk senantiasa taat
dan beribadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Allâh berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“dan beribadahlah kepada
Rabbmu sampai datang kematian kepadamu.” (Q.S. al-Hijr/15: 99) .
Sebagian
ulama salaf mengatakan, “Tiada tujuan lain
amalan seorang muslim, kecuali untuk menghadapi kematian.”
Oleh
karena itu, merupakan
suatu keharusan bagi seorang muslim untuk lebih serius memperhatikan dan
mengerahkan segala kemampuannya pada mawâsimil khair (waktu-waktu yang utama untuk melakukan kebaikan). Di antara
bentuk rahmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala yaitu Dia menyediakan bagi para hamba-Nya waktu-waktu utama yang
pada saat itu semua kebaikan dilipat gandakan balasannya dibandingkan
waktu-waktu lainnya. Di antara waktu itu adalah bulan Ramadhân yang penuh
berkah. Pada bulan ini, Allâh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Alqurân yang merupakan petunjuk bagi umat manusia.
Inilah musim melakukan kebaikan yang sangat agung.
Wahai
kaum Muslimin, rahimakumullâh
Sungguh
akan datang kepada kita tamu yang membawa keberkahan dan lagi mulia. Maka,
hendaklah kita menyambutnya dengan penuh harapan dan kebahagiaan. Hendaklah
kalian bersyukurlah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, karena Allâh Subhanahu wa Ta’ala masih memberi kita kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadhân!
Hendaklah kita memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala agar ditolong dalam melakukan berbagai amal shalih, serta mohonlah
kepada-Nya agar Allâh Subhanahu wa Ta’ala menerima seluruh amal kita. Karena bulan Ramadhân sebagaimana
telah kita ketahui memiliki banyak keistimewaan.
Kita
harus mengetahui keutamaan-keutamaan yang ada pada bulan ini supaya kita bias
lebih bersemangat. Dan lebih mempunyai motifasi yang baik dalam mengisinya.
Di
antara keistimewaannya adalah Allâh Subhanahu wa Ta’ala menjadikan puasa pada bulan Ramadhân sebagai salah satu rukun
Islam. Orang yang telah memenuhi persyaratan tidak diperkenankan meninggalkan
berpuasa pada bulan itu, kecuali dengan alasan yang dibenarkan syariat, seperti
bepergian jauh atau sakit. Itupun dia tetap dikenai beban untuk menggantinya di
bulan-bulan yang lain. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Barangsiapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (Q.S. al-Baqarah/2: 185).
Juga
Allah Subhanahu
wa Ta’ala memberikan keringanan kepada orang yang sudah
berusia lanjut dan tidak mampu lagi untuk berpuasa. Orang seperti ini tidak dikenai
kewajiban mengganti pada bulan yang lain. Dia hanya dikenai kewajiban membayar
fidyah sesuai dengan ketentuan syariat.
Wahai
kaum Muslimin, rahimakumullâh
Di
antara keistimewaan Ramadhân yaitu shalat tarawih yang disyariatkan khusus pada
bulan ini. Shalat sunat disyariatkan dikerjakan secara berjamaah di masjid.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ
لَيْلَةٍ
Barangsiapa
yang shalat bersama imam, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mencatat untuknya pahala shalat semalam penuh.
Para
ulama mengatakan bahwa shalat ini hukumnya sunat mukkad, sehingga seharusnya bagi seluruh kaum muslimin memperhatikannya
dengan baik. Hendaknya kita memperhatikan cara pelaksanaanya agar sesuai dengan
tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak hanya sekadar mengikuti adat atau kebiasaan. Sangat
disayangkan fenomena di tengah masyarakat, banyak di antara mereka yang
melaksanakannya, namun seakan sebagai adat saja. Sehingga, apa yang mereka
lakukan tidak berbekas sama sekali dalam jiwa. Nas’alullah
‘afiyah.
Wahai
kaum Muslimin, rahimakumullâh
Keistimewaan
lain dari Ramadhân yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala memilihnya sebagai waktu untuk menurunkan Alquran yang merupakan
petunjuk bagi manusia. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى
لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan
Ramadhân, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alqurân sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Qs al-Baqarah/2:185)
Ibnu
Abbâs mengatakan, “Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan seluruh Alquran sekaligus dari Lauhul
Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia pada bulan
Ramadhân. Lalu di sana, diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan
berbagai kejadian.”
Wahai
kaum Muslimin, rahimakumullâh
Keistimewaan ramadhan yang selalu ditunggu-tunggu dan
diharap-harap yaitu dia memilki Lailatul Qadr yang dijelaskan langsung oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala keistimewaannya yaitu lebih
baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang diberi taufik oleh untuk beramal malam
itu, berarti sama dengan beramal selama delapan puluh tiga tahun. Semoga kita
termasuk orang-orang yang diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala untuk beramal shalih pada malam itu.
Dan
masih banyak lagi keistimewaan bulan Ramadhân, bulan yang ditunggu kehadirannya
oleh seluruh kaum muslimin yang memiliki kepedulian terhadap hari akhiratnya.
Bulan yang penuh berkah ini akan segera datang. Mestinya, sejak sekarang sudah
bertekad akan bersungguh-sungguh dalam melakukan amal shalih pada bulan
Ramadhân, sebagaimana anjuran Rasûlullâh. Bersungguh-sungguh melaksanakan
berbagai amalan shalih, baik yang wajib, ataupun sunnah, seperti shalat, shadaqah, dan
sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Maka, janganlah kita sia-siakan bulan ini dengan melakukan
sesuatu yang tidak bermanfaat, sebagaimana kelakuan orang-orang celaka. Yaitu
orang-orang yang lupa kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, sehingga Allâh pun melupakan mereka. Mereka tidak bisa memetik
manfaat apapun dari bulan yang penuh kebaikan yang akan menjelang ini. Mereka
tidak mengetahui kehormatan bulan ini dan tidak mengetahui nilainya.
Wahai
kaum Muslimin, rahimakumullâh
Pada
bulan Ramadhân, pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup.
Setan yang senantiasa menggoda dan menjebak manusia agar berbuat maksiat pun
dibelenggu. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ
أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
Apabila
bulan Ramadhân telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu. (H.R. Muslim).
Dengan
demikian, kesempatan untuk melakukan kebaikan itu terbuka lebar. Kita juga bisa
menyaksikan pada bulan Ramadhân, banyak orang yang berubah drastis. Dari yang
tidak pernah ke masjid jadi gemar ke masjid; dari yang bakhil berubah menjadi pemurah dan lain sebagainya.
Mudah
– mudahan kita dapat bertemu dengan bulan yang penuh dengan kemuliaan ini serta
mengisinya dengan keimanan dan pengharapan ridho_Nya dan kita mendapatkan
kemenangan pada akhirnya. Amin ……………
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم
بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
[Khutbah Kedua]
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وبارك عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا
وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ
لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَقِمِ الصَّلاَةَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar